Bagaimana Cara Bertaubat dari Praktek Suap (Ar-Risywah)?

::: BAGAIMANA CARA BERTAUBAT DARI PRAKTEK SUAP (AR-RISYWAH)? :::

✹✹✹

السؤال:

كيفية التوبة من دفع الرشوة، وهل تقبل التوبة اذا كانت خالصة، وأيضا المال ماذا أعمل به، وقد أخذت من هذه الرشوة مأجورين؟

[] Pertanyaan :

Bagaimanakah cara bertaubat dari Ar- Risywah (praktik suap), dan apakah diterima taubat darinya apabila dilakukan dengan kejujuran, demikian pula dengan harta hasil suap apakah yang semestinya saya perlakukan dengannya dan sungguh saya telah mengambil dari praktik suap ini bannyak keuntungan?

               ------

الجواب:

الرشوة، سحت وكسب خبيث، ملعون من دفعها، وملعون من أخذها، وملعون من سعى فيها، وتوسط فيها

 وهذا في الحديث الصحيح، من قوله صلى الله عليه وسلم، (لَعَنَ اللَّهُ الرَّاشِيَ وَالْمُرْتَشِيَ وَالرَّائِشَ)،

وهو ساعي بينهما، كلهم ملعونون، واللعنه تقتضي أن هذا العمل، أنه جرم كبير، وكبيره من كبائر الذنوب، فأخذ الرشوة كبيرة من كبائر الذنوب،

ومن وقع فيها فإنهُ يجب عليه التوبة منها، وما عندهُ من المال الذي أخذهُ بالرشوة يجب أن يتخلص منه، بإن يضعهُ فيه الفقراء، والمساكين، على أنه من باب التخلص، لا من باب الصدقة، لكنه كالمال الضائع، الذي ليس له مالك وأنهُ يضع في المصالح،

العامة ويضع بأيدي المحتاجين والفقراء والمساكين مع التوبة إلى الله سبحانه وتعالى.
                        
✹✹✹

Al-Jawab:

Ar-Risywah adalah perbuatan haram dan usaha yang buruk, terlaknat orang yang menyuap dan terlaknat pula orang yang mengambilnya dan terlaknat pula orang yang berkecimpung didalamnya serta orang yang menjadi perantaranya.

Dan hal ini terdapat didalam hadits yang shahih dari sabda Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam: 

 لَعَنَ اللهُ الرَّشِيَ وَالْمُرْتَشِيَ والرّائِشَ

"Allah melaknat orang yang menyuap, orang yang menerima suap serta Ar-Raaisy."

dan "Ar-Raaisy" adalah YANG MENJADI PERANTARA KEDUANYA, semuanya terlaknat dan kata laknat itu berkonsekwensi bahwa praktik tersebut merupakan perbuatan dosa besar, serta jenis dosa besarnya termasuk dari Kabaair Adz-dzunub (klasifikasi dosa-dosa besar), maka menerima suap termasuk jenis dosa besar dari Kabair Adz-dzunub.

Sehingga barang siapa yang terjatuh didalamnya maka wajib baginya untuk bertaubat darinya, adapun harta yang ada padanya yang ia ambil dari praktik suap maka wajib untuk di bersihkan darinya, dengan cara diberikan kepada orang-orang faqir dan orang-orang miskin hanya dalam rangka membersihkan saja dan bukan dalam rangka bersedekah namun hal itu seperti sekedar harta yang dibuang, dimana harta tersebut (teranggap) tanpa ada yang memiliki, dan bahwsannya harta tersebut di berikan untuk kemaslahatan .

Yang intinya diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan dan orang-orang faqir serta orang-orang miskin serta diiringi dengan bertaubat kepada Allah Subhanahu Wata’ala.

              ------

Sumber : http://www.alfawzan.af.org.sa/node/15384

✒Alih Bahasa: Ayyub Abu 'Alifah (Balikpapan) حفظه الله - [FBF 4]

__________________
مجموعـــــة توزيع الفـــــــوائد
❂ WA Forum Berbagi Faidah [FBF]

Ulasan