Sandiwara Dusta Da'i Rodja – Ali Hasan Al-Halaby bukan anak murid Asy-Syaikh Al-Albani

Alhamdulillah telah sampai kepada kita nasihat daripada Al-Ustadz Qomar Suaidi hafidzahullah menegaskan bahayanya mendengarkan Radio Rodja dan da'i-da'inya, penjelasan tentang syubhat-syubhat yang disebarkan oleh mereka. Termasuk dalam nasihat ini adalah bantahan terhadap dakwaan bahawa Al-Halaby merupakan murid kepada Asy-Syaikh Al-Albany dan akhir sekali menjelaskan bahawa tujuan para ulama memberikan peringatan ini adalah semata-mata untuk keselamatan agama kita semuanya.

Link suara beliau: 14340220 Wasiat tentang bahaya R.RODJA dan da'i-da'inya seperti Al-Halaby dan lain-lain -- Ulama Ingin Kita Selamat


Antara persaksian dusta yang banyak sekali kita dengarkan daripada da'i-da'i Rodja antaranya adalah menisbahkan Al-Halaby hadahullah sebagai murid Asy-Syaikh Albany rahimahullah. Apakah hal ini adalah kenyataan yang sebenarnya atau cuma omongan kosong untuk melariskan barang dagangan mereka saja..??

Pada acara pembukaan Tabligh Akbar yang lalu di Masjid Istiqlal Jakarta 2012 dengan tema: Fitnah dan Solusinya, salah seorang da'i rodja telah berkata:

“Hadirin sekalian di hadapan kita adalah seorang ‘alim yang tidak asing lagi bagi kita, salah satu ulama Ahlussunnah wal jama’ah, beliau adalah Asy Syaikhul Muhaddits ‘Ali Ibn Hasan bin Ali Ibnu Abdul Hamid Al Halabi Al Atsari hafizhahullahu Ta’ala. Beliau adalah salah satu murid senior dari Al Imam Asy Syaikhul Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al Albany Rahimahullahu Ta’ala”

Link suara beliau: Persaksian Dusta Da'i Rodja terhadap pemuka mereka Al-Halaby – Pembukaan Tabligh Akbar Fitnah dan Solusinya



Alhamdulillah kini kita telah mendapatkan bukti nyata yang bisa menjelaskan kedustaan dai rodja ini berdasarkan kenyataan yang akan disampaikan berikut.

Asy-Syaikh yang mulia sendiri yakni Al-‘Allamah Al-Imam Asy-Syaikh Al-Albany -ketika ditanya tentang para murid- beliau menjawab sebagaimana dalam kaset no. 174:

“Permasalahan ini berbeda-beda pada masing-masing zaman. Engkau sekarang mengetahui adanya metode dirasah dengan murasalah (surat menyurat), bukan dengan kehadiran seorang murid di hadapan Syaikh. Oleh karena itu permasalahan ini hanyalah permasalahan istilah saja, tidak ada perkara yang perlu dibesarkan di baliknya yang bernilai. Jika kita menganggap adanya seseorang yang bisa bertafaqquh melalui kitab-kitab karya seseorang baik yang hidup pada masa dahulu atau sekarang, maka itu bisa dikatakan sebagai murid bagi Syaikh tersebut. Meskipun tidak mengenal dan tidak menjumpai masanya. Atau menjumpai masanya namun tidak bertemu dengan orang itu. Yang terpenting bisa mengambil tsaqafah (pengetahuan) dari orang itu dan bertafaqquh dengan fikihnya. Sehingga orang seperti ini masih memungkinkan untuk dikatakan sebagai murid si Fulan.

Penanya: Lalu apakah boleh untuk dia mengatakan tentang dirinya bahwa dia adalah murid si Fulan?

Asy-Syaikh Al-Albany: Jika mereka (orang yang disampaikan kepadanya -pent) memahami dari ucapannya bahwa dia adalah sebagai murid yang langsung belajar kepadanya maka ini adalah tadlis. Adapun jika mereka tidak memahaminya demikian, maka tidak mengapa mengatakannya sesuai dengan penjelasan yang telah saya sampaikan.

Penanya: Apakah Syaikh memiliki murid?!

Asy-Syaikh menjawab: saya memiliki banyak murid dengan cara seperti di atas.

Penanya: Yang saya maksud dengan cara yang lain, yaitu langsung berguru.

Asy-Syaikh menjawab: Tidak, saya tidak memiliki murid (yang langsung berguru -pent)

Penanya: Apakah ada di sini?!

Asy-Syaikh: Di sini tidak ada! Di Syam dahulu pernah ada! –selesai-.

Link bukti suara beliau: Asy-Syaikh Nashruddin Al-Albani tidak punya murid di Yordan



Asy-Syaikh Al-Albany rahimahullah ditanya:

Siapakah murid Anda yang paling menonjol yang Anda nasehatkan kepada kami untuk membaca kitab-kitabnya?

Beliau menjawab:

“Hakekatnya saya tidak memiliki murid-murid yang maknanya seperti kata tersebut, tetapi di sana ada beberapa orang yang sering bolak-balik menemui saya di sana di Amman (ibukota Yordania) dan mereka meminta bimbingan kepada saya berkaitan hal-hal yang menyulitkan mereka dalam mentahqiq kitab-kitab. Diantara mereka adalah saudara kami Ali Abdul Hamid Al-Halaby, lalu saudara kami Salim Al-Hilaly. Jadi dua orang ini termasuk yang sekarang konsentrasi melakukannya, yaitu menulis. Terkhusus orang yang pertama dia memiliki beberapa risalah yang menunjukkan kesungguhannya di bidang ini. Maka kami mengharapkan untuk masa depan yang cerah insya Allah.”

Sumber: Fatawa Rabigh no. 5 menit 39 detik 27 hingga menit 40 detik 45.
http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=133355

Link bukti suara beliau: Fatawa Rabigh no. 5 - Siapa Murid Al-Albany yang menonjol



AL-HALABY BUKAN MURID ASY-SYAIKH AL-ALBANY

Asy-Syaikh Muhammad bin Hady Al-Madkhaly hafidzahullah berkata ketika beliau membicarakan sebuah masalah:

“Jika Al-Halaby misalnya mengingkari kita maka yang dia ingkari ini terdapat pada perkataan Asy-Syaikh yang dia ini (Al-Halaby) mengklaim beliau sebagai gurunya. Dan Al-Albany telah menjadikan sebagai contoh bahwa yang termasuk mustafid (orang yang mengambil faedah) dan bukan termasuk muridnya adalah Ali Hasan Abdul Hamid. Dan saya telah mendengar kaset ini dan saya katakan, ‘Alhamdulillah yang menjadikan Asy-Syaikh Nashir (Al-Albany) rahimahullah membuat permisalan bagi seorang mustafid dan bukan termasuk murid-murid beliau, hanya mustafid, adapun thalib atau tilmidz (murid) tidak. Beliau tidak menjadikan sebagai contoh kecuali Ali Hasan.’ Allahu Akbar.

Seakan-akan Allah telah memberikan taufik kepada imam ini untuk mengucapkan kalimat ini karena perkara yang hanya diketahui oleh Allah di masa ini yang akan terjadi pada diri orang ini (Al-Halaby). Jadi beliau membuat contoh bagi orang-orang yang mengambil faedah dari beliau dan mereka bukan murid-murid beliau. Benar jika yang dimaksud adalah murid-murid yang maknanya umum yaitu yang mengambil faedah dari kitab-kitab beliau, yaitu Ali Hasan. Ini terdapat dan terekam dengan suara Asy-Syaikh Nashir dan ini terdapat di internet…”

Link suara beliau: Penegasan Asy-Syaikh Muhammad bin Hadi bahawa Al-Halaby bukan murid Asy-Syaikh Al-Albany



Sumber: http://tukpencarialhaq.wordpress.com/2013/01/21/sandiwara-telah-usai-al-albani-tidak-punya-murid-di-yordania/#more-2098

Wallahu ta'ala a'lam