Suatu Pendapat-Ucapan Yang Membuat Benci-Lari Manusia Karenanya Atau Berakibat Manusia Cinta-Saling Berkumpul Karenanya Bukanlah Hujjah Yang Menunjukkan Benar Atau Salahnya Pendapat-Ucapan Tersebut

::: BANTAHAN TERHADAP SYUBHAT HIZBIYYIN SURURIYYIN :::

SUATU PENDAPAT-UCAPAN YANG MEMBUAT BENCI-LARI MANUSIA KARENANYA ATAU BERAKIBAT MANUSIA CINTA-SALING BERKUMPUL KARENANYA BUKANLAH HUJJAH YANG MENUNJUKKAN BENAR ATAU SALAHNYA PENDAPAT-UCAPAN TERSEBUT

Petikan faedah dari Al-Ustadz Muhammad ‘Umar As-Sewed حفظه الله

✿✿✿✿ - ●●●● - ✿✿✿✿

Perhatikan ucapan beliau (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, pen). Ini berkait pula dengan pembahasan terakhir, pembahasan tentang SURURIYYAH HIZBIYYAH:

Kata Syaikhul Islam -rahimahullah-:

“Sudah diketahui bersama bahwa hanya larinya manusia atau cintanya orang yang cocok tidak menunjukkan KEBENARAN suatu ucapan, tidak pula menunjukkan KERUSAKAN suatu ucapan…”

berarti LARINYA manusia atau CINTANYA manusia, itu tdk menjadi DALIL, tidak menjadi HUJJAH tentang kebenaran suatu ucapan, tidak pula menjadi HUJJAH atas KEBATHILAN suatu ucapan. Tidak..!! Tidak ada kaitannya BENAR atau SALAH.

Maksudnya, kalau misalnya ada seseorang yang berbicara dengan suatu pendapat, dengan pendapat dia itu, manusia semuanya SUKA pada dia, pengikutnya tambah banyak -» Apakah berarti ucapannya BENAR? Belum tentu..!!

Sekarang sebaliknya, dia berbicara dengan suatu pendapat, ternyata dengan pendapat dia orang LARI..!! Tidak lagi mendekat kepada dia. Tidak tersisa kecuali 1 atau 2 orang. Semuanya menjauh. -» Apakah itu bukti bahwa ucapannya SALAH? Belum tentu juga..!!

Tidak ada kaitannya dengan JUMLAH. Banyak atau sedikit. Ini -baarakallahu fiikum- harus dicatat!! harus diingat..!! dan harus disampaikan kepada mereka, para HIZBIYYIN yang selalu menghitung dengan JUMLAH!! Selalu menghitung dengan KUANTITAS!!

“… ini besar jumlahnya BERARTI BENAR..!! Kalau kita sampaikan sesuatu, orang lari, jangan.. ini SALAH..!!” «- tidak ada kaitannya ini dgn BENAR atau SALAH..

BENAR atau SALAH kaitannya adalah dengan HUJJAH

dengan dalil Qaalallah wa Qaala Rasul

dengan dalil ayat Al-Quran dan Sunnah Nabawiyyah


sambungan ucapan Ibnu Taimiyah -rahimahullah-:

“… kecuali kalau ucapan itu dengan bimbingan dari Allah subhanahu wa ta’ala, dengan hidayah dari Allah. Adapun orang yang mengukur (berdalil) dengan JUMLAH (banyak atau sedikitnya pengikut) atau menghukumi sesuatu, berdalil dengan BERKUMPULNYA MANUSIA atau MENJAUHNYA MANUSIA berarti dia mengkur dengan HAWA!!”

maka dikatakan HIZBIYYUN juga Ahlul Hawa..!!

Kenapa?
Karena mereka mengukurnya dengan JUMLAH..!! Kalau orang lari, dikatakan, “ini SALAH” … kalau orang mendekat, maka dikatakan, “ini BENAR”.

Ikhwani fiddin a’azzakumullah, TIDAK BISA..!! tidak bisa menjadi ukuran jumlah pengikut = banyak atau sedikit.


sambungan ucapan Ibnu Taimiyah -rahimahullah-:

“Bahwa mengukur KEBENARAN dengan itu (mendekat atau larinya manusia) adalah ITTIBA’UL HAWA (mengikuti hawa nafsu), karena sesungguhnya manusia mengikuti HAWA NAFSU adalah MENGIKUTI apa yang dia SUKAI dari perbuatan atau ucapan dan MENOLAK ucapan dan amalan yang dia tidak SUKAI …”

itu HAWA NAFSU
yg SUKA = dia ucapnkan, dia kerjakan
yg TIDAK SUKA = tinggalkan, dia tidak mau berbicara
= ini namanya HAWA !!!


sambungan ucapan Ibnu Taimiyah -rahimahullah-:

“Tanpa petunjuk dari Allah...

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

{ وَإِنَّ كَثِيرًا لَّيُضِلُّونَ بِأَهْوَائِهِم بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ } [Al-An’aam: 119]

‘Sesungguhnya, kebanyakkan manusia, mereka sesat karena hawa nafsu - hawa nafsu mereka tanpa ilmu.’

{ فَإِن لَّمْ يَسْتَجِيبُوا لَكَ فَاعْلَمْ أَنَّمَا يَتَّبِعُونَ أَهْوَاءَهُمْ ۚ وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِّنَ اللَّهِ ۚ } [Al-Qasas: 50]

‘Kalau mereka tidak menyambut ajakanmu wahai Rasul, maka berarti mereka hanya mengkuti hawa nafsu mereka sendiri. Dan siapa yang lebih sesat dari orang yang mengikuti hawa nafsu dan meninggalkan bimbingan Allah (ayat Allah, ucapan Rasulullah)?’”

siapa yang lebih dhol (sesat) dari mereka-mereka?
Perhatikan ayat ini. Allah katakan, Kalau tidak mau mengikuti Rasul berarti HAWA..!! dan siapakah yang lebih SESAT dari mereka..??


sambungan ucapan Ibnu Taimiyah -rahimahullah-:

“Dan Allah berfirman juga tentang Dawud ‘alaihi salam:

{ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَىٰ فَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ ۚ } [Shad: 26]

‘Jangan engkau mengikuti hawa nafsu, maka nescaya akan sesat engkau dari jalan Allah.’

ayat yang lain Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

{ فَإِن شَهِدُوا فَلَا تَشْهَدْ مَعَهُمْ ۚ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَالَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ وَهُم بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ  } [Al-An’aam: 150]

‘Kalau mereka mempersaksikan, kalian jangan mempersaksikan bersama mereka, jangan kalian mengikuti hawa nafsu - hawa nafsu mereka yang mendustakan ayat-ayat Kami. Adapun orang-orang yang tidak beriman kepada hari akhirat, maka mereka berpaling dari Allah subhanahu wa ta’ala.’

Disebutkan “jangan mengikuti hawa nafsu mereka” … berarti mengikuti hawa nafsu bisa 2 (macam):

bisa mengikuti HAWA NAFSU DIRINYA SENDIRI :: saya suka atau saya tidak suka

•••• atau ••••

bisa juga mengikuti HAWA NAFSU ORANG LAIN :: orang ramai suka atau tidak. Kalau orang ramai tidak suka, maka tdk disampaikan. Kalau mereka suka/senang, maka sampaikan..

= inilah yg membedakan antara DAKWAH atau DAGANG..!!

kalau DAKWAH = sampaikan KEBENARAN sama ada senang atau tidak.

Adapun DAGANG kita melihat kepada KONSUMEN, apa yg menjadi kesenangan mereka disampaikan, kalau tidak diganti sehingga orang² menjadi suka.


... dengarkan selengkapnya dalam rekaman audio di bawah.

Download audio:
- http://bit.ly/16y0KUh

ℹ Audio Kajian Islam Ilmiah Malaysia (JB) // Kajian Kitab: Pedang Terhunus Untuk Ahli Bid'ah & Pengkianat Sunnah // Jum’at-Ahad, 09-11 Rabiuts Tsani 1436H ~ 30Jan-01Feb 2015M

〰〰〰
مجموعـــــة توزيع الفـــــــوائد
❂ WA Forum Berbagi Faidah [FBF] dan www.alfawaaid.net

Ulasan