Apakah Diam dari Kesalahan Kelompok-Kelompok Islam Merupakan Manhaj Dakwah dan Sikap Hikmah?

::: APAKAH DIAM DARI KESALAHAN KELOMPOK-KELOMPOK ISLAM MERUPAKAN MANHAJ DAKWAH DAN SIKAP HIKMAH? :::

Oleh: Asy-Syaikh Al-'Allaamah Al-Walid Rabi' bin Hadiy Al-Madkhaliy حفظه الله

✹✹✹

PERTANYAAN:

Sebagian orang menjadikan diam dari kesalahan-kesalahan kelompok-kelompok Islam dan golongan sebagai manhaj (metode dakwah, pent) baginya dan (sikap) inilah yang hikmah (bijak) dan telah menjadikan hal ini sebagai manhaj yang dia memiliki para pengikut yang berjalan di atasnya, apa hukum manhaj yang baru di hari ini?

JAWABAN:

Saya khawatir di sana ada (penggambaran) yang berlebihan di dalam pertanyaan ini, saya tidak yakin ada seorang alim yang berpendapat dengan manhaj ini, terkhusus seorang alim Salafi, maka aku khawatir di dalam pertanyaan ini ada (penggambaran) yang berlebihan, dan kalaulah sekiranya benar terjadi dan ada maka ini adalah suatu kesalahan, dan wajib atas orang yang mengatakan dengan ucapan ini, dan yang berpandangan dengan pandangan ini dan yang membangun asas ini WAJIB UNTUK BERTAUBAT kepada Alloh Tabaroka wa Ta'ala, karena sesungguhnya Alloh telah mengistimewakan umat ini dan mengutamakan mereka atas umat lainnya karena tidak tinggal diam bahkan dengan (penyataan) tegas dan jelas serta sungguh-sungguh dan puncaknya ialah dengan amar ma'ruf-nahi munkar

(كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ ) [سورة آل عمران : 110]

☝"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah." [Qs. Ali Imron: 110]

Dan sungguh Alloh telah melaknat Bani Israil karena mereka telah mengambil manhaj diam seperti ini yang membenarkan kebatilan yang dibungkus dengan label hikmah (bijaksana), Alloh berfirman:

(لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُودَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ ※ كَانُوا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُنْكَرٍ فَعَلُوهُ ۚ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ) [سورة المائدة : 78-79]

“Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.” [Qs. Al-Maaidah: 78-79].

Dan Rosul bersabda:

«من رأى منكم منكرا فليغيره بيده فإن لم يستطع فبلسانه فإن لم يستطع فبقلبه وليس وراء ذلك مثقال ذرة من إيمان »

“Barangsiapa diantara kalian melihat sebuah kemungkaran maka rubahlah dia dengan tangannya, dan jika dia tidak mampu maka dengan lisannya, dan jika dia tidak mampu maka dengan hatinya dan tidak ada di balik itu seberat biji sawi pun dari keimanan”,

✔ Amar ma'ruf-nahi munkar merupakan pokok yang agung dari pokok-pokok Islam, Islam tidak akan tegak kecuali dengannya, dan umat tidak akan dapat menjaga kemaslahatan yang besar nan baik ini serta kemajuannya atas umat lainnya kecuali jika mereka menegakkan pokok tersebut, dan jika mereka meremehkan maka mereka berhak mendapatkan kemurkaan Alloh bahkan laknat-Nya sebagaimana bani Israel dilaknat, dan apabila dahulu bani Israel berhak mendapatkan laknat karena mereka tidak memerintahkan kepada yang ma'ruf maka kita lebih pantas lagi -na'udzu billah- karena agama kita lebih agung dari agama mereka, dan apabila kita meremehkan di dalam agama ini dan kita meninggalkannya yang mana pengikut hawa nafsu dan kesesatan mempermainkan dan kita biarkan mereka dan kita diam dari (kemungkaran) mereka serta kita namakan itu sebagai hikmah (perbuatan bijaksana), maka sesungguhnya kita sangatlah pantas mendapatkan murka Alloh Tabaroka wa Ta'ala, dan kita berlindung kepada Alloh dari kemurkaan-Nya, dan kita meminta kepada Alloh -jika kelompok ini memiliki pasukan- untuk memberikan hidayah kepada mereka dan agar membukakan pandangan mereka dengan jalan yang haq dan agar membukakan pandangan mereka melalui cacat mereka yang amat besar yang mereka terjatuh ke dalamnya, sehingga mereka pun keluar darinya kepada barisan para da'i kepada Alloh dengan kebenaran, yang mereka senantiasa memerintahkan kepada perkara ma'ruf dan melarang dari kemungkaran, yang terang-terangan dalam menyampaikannya:

(فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ) [سورة الحجر : 94]

“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.” [Qs. Al-Hijr: 94],

Demikian pula hendaklah menyampaikan dengan terang-terangan atas apa yang telah diperintahkan dan berpalinglah dari para mubtadi' lagi sesat.

[Kaset berjudul: Al-Mauqifus Shahih Min Ahlil Bida' (Sikap Yang Benar Terhadap Ahlil Bid'ah)]

✲✲✲

Sumber artikel: http://www.rabee.net/ar/questions.php?cat=28&id=207

✒ Alih Bahasa: Al-Ustadz Muhammad Sholehuddin Abu 'Abduh حفظه الله - [FBF 2]

___________________
مجموعــــــة توزيع الفــــــوائد
❂ WA Forum Berbagi Faidah [FBF]

Ulasan