Apakah Bid'ah Idhofiyyah dan Bid'ah Ashliyyah Termasuk Bid'ah Mukaffiroh?

::: APAKAH BID'AH IDHOFIYYAH DAN BID'AH ASHLIYYAH TERMASUK BID'AH MUKAFFIROH? :::

Asy-Syaikh Al-Walid Al-'Allamah Rabi' bin Hadiy Al-Madkhaliy حفظه الله

✹✹✹

Pertanyaan:
Apakah Bid'ah Idhofiyah dan Bid'ah Ashliyyah termasuk Bid'ah Mukaffirah (yang mengeluarkan pelakunya dari Islam)?

Jawaban:

Ada sebagian bid'ah Ashliyyah yang menyebabkan pelakunya terjatuh kedalam kekafiran, seperti: MENGINGKARI SATU SIFAT DARI SIFAT-SIFAT ALLAH TA'AALAA.

Dan sebagian Murji'ah ekstrim terkadang mereka masuk ke dalam kekufuran karena mereka membatasi keimanan hanya pada ma'rifah (mengenal) saja, dan karena mereka tidak menghormati nash-nash (ayat-ayat) ancaman dan mereka menghilangkannya serta mereka membiarkan para pelaku maksiat menghinakan agama Alloh yang haq.

Dan diantara kebid'ahan Khowarij dan Mu'tazilah yang mukaffiroh seperti ucapan mereka bahwa Al-Qur’an adalah makhluq. Diantara para salaf ada yang mengkafirkan mereka (mu'tazilah) dan sebagian tidak mereka kafirkan.

Sedangkan muta'akhirun (generasi terakhir) dari masa Ibnu Taimiyyah dan yang hidup setelahnya, mereka berkata:

"Sesungguhnya syubhat-syubhat sudah mulai menjamur dan cahaya Islam tidak tersisa sebagaimana dulu pada masa shahabat dan setelahnya -Radhiyallahu 'anhum- yang menjadi penyinar bagi manusia”, (disebabkan banyaknya perkara samar yang tidak mudah untuk menghukumi mereka kafir) sehingga mereka (generasi akhir) berkata:

"Ini adalah perkara yang kufr tetapi tidak dikafirkan melainkan setelah ditegakkannya hujjah, dan kami tidak akan mengkafirkan mereka kecuali setelah ditegakkannya hujjah.

Seseorang bersyahadat, sholat, shaum, haji, berzakat,  beriman dengan syurga dan neraka, dan yang lainnya, lalu kemudian ia memiliki kesesatan-kesesatan yang menyeretnya kepada kekufuran, akan tetapi dia melihat dirinya bahwa dirinya beriman dan memiliki perkara samar yang dengan sebab itu ia sesat, maka yang semacam ini jangan kamu hukumi dia dengan kafir -بارك الله فيكم-

أقم عليه الحجة، إن أقمتَ عليه الحجة وعاند وأصرَّ على ضلالته الكفرية حينئذ يكفر ويحكم بكفره ورِدَّته

Tegakkan padanya hujjah !! , JIKA KETIKA ITU TELAH KAMU DIRIKAN KEPADANYA HUJJAH SEDANG IA MENENTANG SERTA BERSIKERAS DI ATAS KESESATAN kufriyyahnya maka ia dikafirkan dihukumi atas kekafirannya dan riddahnya”.

Ats-Tsabaat 'Ala As-Sunnah

------

Sedikit tambahan dari penterjemah:

1. Bid'ah ASHLIYYAH: yaitu bid'ah yang tidak bersandarkan kepada dalil syar'i baik dalam Alquran ,Hadist maupun Ijma'.

2. Bid'ah IDHOFIYYAH: yaitu bid'ah yang di sisi lain terlihat sunnah namun jika di nisbahkan ke sisi lain ia menjadi bid'ah, karena bid'ah idhofiyyah bersandar kepada syubhat bukan kepada dalil, atau tidak bersandar pada apapun.

Perbedaannya dari segi makna yaitu dalil pada asalnya berdiri seperti sholat, shaum, zakat, haji namun dari segi tata cara, keadaan, dan perincian tidak sesuai dengan syari'ah, dan terjadinya bid'ah idhofiyyah umumnya terjadi pada perkara ta'abudiyyah bukan adat dan kebiasaan.

Contoh:

Dzikir setelah sholat merupakan perkara syar'i namun ketika ia amalkan dengan zikir berjama'ah dengan satu komando maka ia menjadi bid'ah karena disisi lain Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam tidak pernah mencntohkan praktek yang demikian terhadap para shahabahnya.

_______________

السؤال:

هل البدع الإضافية والبدع الأصلية من البدع المكفرة؟

الجواب

من البدع الأصلية ما يكون كفراً فتعطيل صفة من صفات الله كفر.
وبعض غلاة المرجئة قد يدخلون في الكفر لأنَّهم يحصرون الإيمان في المعرفة فقط، ولأنهم لا يحترمون نصوص الوعيد، ويهدرونها، ويجرؤُّون العصاة على الاستهانة بدين الله الحق، ومن بدع الخوارج والمعتزلة ما يُكَفِّرُ كقولهم بخلق القرآن.
السلف كفرُّوهم وبعضهم ما كفَّرهم.

▪أما المتأخرون من عهد ابن تيمية ومن بعده فيقولون : إنَّ الشُّبَه قد تكاثرت ونور الإسلام ما بقي كما كان في عهد الصحابة والسلف -رضي الله عنهم- مضيئا للناس فيقولون : هذا كفر ولا يكفر إلاَّ بعد إقامة الحجة-لا نكفرهم إلا بعد إقامة الحجة-

إنسان يقول: أشهد أن لا إله إلاَّ الله وأنَّ محمدا رسول الله، ويصلي ويصوم ويحج ويزكي ويؤمن بالجنة وبالنار و...و ... وعنده ضلالات كفرية، لكن يرى نفسه أنَّه مؤمن وعنده شبهات ضلَّ بسببها، فمثل هذا أنت لا تحكم عليه بالكفر -بارك الله فيكم- أقم عليه الحجة، إن أقمتَ عليه الحجة وعاند وأصرَّ على ضلالته الكفرية حينئذ يكفر ويحكم بكفره ورِدَّته.

[الثبات على السنة]

Sumber artikel: http://www.rabee.net/ar/questions.php?cat=26&id=651

✒ Alih Bahasa: Abu Kuraib bin Ahmad Bandung حفظه الله - [FBF 1]

Editor: Al-Ustadz Muhammad Sholehuddin Abu 'Abduh حفظه الله

__________________
مجموعـــــة توزيع الفـــــــوائد
❂ WA Forum Berbagi Faidah [FBF]

Ulasan